Cerita Allah lebih baik

Rabu, 11 Februari 2015

ORANG HEBAT ADALAH DIA YANG...

Kenalkan dia Gea adalah seorang remaja putri yang aktif sebagai trainer motivator. Tepatnya motivator pada remaja-remaja yang duduk di bangku sekolah menengah dan pergutuan tinggi. Tak sedikit remaja remaja lain yang senang berbagi cerita kepadanya. Gea selalu memberikan kalimat-kalimat motivasi yang sangat familiar dan gampang dicerna oleh usia remaja.Kalimat motivasi yang biasa ia sampaikan terkait semangat belajar, permasalahan keluarga, bahkan permasalahan asmara. Setiap kalimat motivasi yang pernah diberikan kepada remaja lain, selalu ia tulis di buku ukuran sejangkal x sejengkal yang berwarna merah muda miliknya. Bukunya selalu dibawa kemanapun ia pergi. Selalu ia letakkan di ransel yang selalu digendong dibahunya.
Dibalik kata-kata motivasinya, Gea pernah mengalami pengalaman pahit tentang hubungan dengan lawan jenis, sebut saja kekasih. Gea merupakan orang yang sangat mempercayai orang yang ia anggap bisa dipercaya. Itu prinsipnya bahwa semua orang patut dipercayai. Kepercayaannya dibantai habis oleh kasihnya. Itu membuat dia jatuh. Namun apa daya motivator kalau tidak bisa memotivasinya diri sendiri, dia selalu mengingat point-point kata motivasi yang pernah dilontarkan dari mulut tegasnya. Lalui itu kebangkitannya terihat jelas walaupun untuk sementara memutuskan menutup hati dan perasaannya sementara, dan mulai menekuni kegiatan-kegiatannya.
Ketika usianya menginjak 25, dia membuka kembali lebar-lebar hati dan perasaannya. Sampailah bertalut pada lelaki yang ia yakini sebagai kasihnya bermodal janji manis kesetiaan dan keseriusan. Berbekal kata motivasi point ke-5 yang pernah dituliskan di bukunya “Setiap orang patut untuk dipercayai”, kembali Gea menaruh kepercayaan besar pada kasihnya. Ini yang kedua kalinya. Hidupnya mulai berwarna baru selama hitungan bulan lamanya. Penuh cinta penuh kasih sayang katanya. Sangat dia menyayang dan mempercayai kasihnya.
Suatu ketika ada seorang sahabatnya bercerita kedekatannya dengan seseorang laki-laki. Dari ceritanya, kedekatan mereka begitu indah. Sahabatnya bercerita dengan penuh semangat kepadanya. Namun, diakhir cerita kisah mereka dua hari terhitung dari hari itu kisahnya semakin samar, maka dari itu sahabatnya menceritakan dan meminta masukan kepada Gea. Lelaki yang diceritakan itu yang tidak lain adalah kekasih Gea yang amat dia percaya. Gea teringat kata motivasinya point ke 2 “Orang yang hebat adalah dia yang mau belajar salah satunya mau mendengarkan keluh kesah orang lain”. Ia mendengarkan semua keluh kesah sahabatnya, tapi bergejolak begitu keras. Perasaannya hancur layaknya perempuan umumnya yang mendengar cerita manis serta keluh kesah sahabatnya tentang kasihnya. Apa daya seseorang pendengar yang baik harus mampu mendengarkan dengan baik dan memberikan sesuatu bila diperlukan. Berkaca dengan point ke 1 dan 5 nya bahwa “berilah apa yang kamu punya selagi ada dan itu dibutuhkan”, “seseorang yang hebat adalah dia yang bisa memberi solusi terbaik untuk orang lain walaupun ia sakit” dan point ke 12 “Kau yang hebat jangan pernah melihatkan lukamu pada orang lain”. Dengan wajahnya yang masih selalu penuh senyuman dan ketenangan, Gea memberikan kata-kata motivasi yang dirasa bisa membuat tenang perasaan sahabatnya. Kata-katanya begitu menyejukkan bahwasanya mencintai seseorang itu belajar untuk menerima kekurangan dan kelebihan orang yang dicintainya. Kala itu sahabatnya tersenyum dan bertanya “apakah yang aku cintai itu saudaramu?”. Gea menjawab, “kita semua saudara, kawan”. Sahabatnya mulai bertanya-tanya dan akhirnya dia menemukan bahwa lelaki yang diceritakan tidak lain adalah kekasih sahabatnya sendiri “Gea”.
“Dia kekasihmu? Aku minta maaf, bukan bermaksud menghancurkan hubungan kalian” kata sahabatnya. Gea menjawab dengan senyumnya yang khas itu. semenjak detik itu, sahabatnya bercerita semakin dalam mengenai sakit hatinya dan mengungkapkan semua keburukan lelaki  itu pada Gea. Menenggapi itu semua Gea hanya tersenyum dan itu membuat sahabatnya semakin heran.
Disisi lain Gea bertanya pada kasihnya melalui ponsel yang setiap hari ia gunakan komunikasi dengan kekasinya. “apakah kamu sudah bosan denganku? Aku tidak mungkin membiarkan kasihku menjalani hubungan tanpa kamu benar-benar mencintaiku”, pesan ke dua, “kasihku, aku ikhlas kalau hubungan kita harus berakhir disini”, pesan ke tiga,“kasihku, kalau kita benar berjodoh, aku lebih yakin dan percaya bahwa kamu benar-benar bisa menjaga kepercayaan yang sudah aku berikan begitu besar”. Jari-jarinya bergetar ketika menulis pesan-pesan itu, dia bingung dan hampir menitihkan air mata. Ia teringat lagi pada point ke 3 kata motivasinya “seseorang yang hebat ialah dia yang mampu mengatur air matanya”.
Kembali pada percakapannya dengan sahabatnya. Masih saja sahabatnya menceritakan sakit hatinya pada Gea. Gea terus saja membalas dengan senyuman saja. Pada akhirnya dia menjawab semua keluh kesah dari sahabatnya,”maafkan kesalahan kasihku ya kawan”. Sahabatnya bertambah heran dan semakin membuat sahabatknya geram dengan kasihnya. Katanya,”maaf, saya merasa tertipu dan susah untuk memaafkan kasihmu”. “tapi bukankah seorang yang hebat adalah orang yang selalu memaafkan kesalahan orang lain?” kata Gea berkaca dari kata motivasinya point ke 4. “entalah”, sahabatnya hanya menjawab itu seakan dia menyimpan banyak sekali rasa kekecewaan. Gea hanya kembali membalas dengan senyumnya. “kawan, aku hanya meminta satu darimu tolong maafkan kasihku.” Sambil ia berkata dalam batinnya “Kalau kamu tau kawan, aku lebih sakit dari apa yang kamu rasakan”
Gea merasa kebingungan dengan apa yang ia lakukan hari itu, akhirnya dia bercerita perasaannya dengan Ita sahabatnya yang tinggal satu kontrakan dengannya.  (ubiufvewtqyfpqobhvihbiwrjnhadufuaibtfb). Sahabatnya bertanya pada Gea, “kawan, bahkan aku sendiri selalu merasakan sakit kalau dengan cerita-ceritamu itu”. Gea kembali bercerita bahwa ia terlanjur berprisip usianya sudah 25, dia tidak akan lagi belajar menjadi seorang pacar tetapi belajar menjadi seorang istri. Ya itu, dia sudah menaruh kepercayaan yang besar terhadap kekasinya di usianya yang sudah 25.
Ita terus memandang mata Gea sembari berkata dalam hati, “sahabatku ini seorang yang tegas dan pemikir. Namun ada satu yang salah padanya, dia tidak pernah memikirkan perasaannya sendiri demi orang lain yang ada disekitarnya.”. Ita hanya memandang Gea tanpa mengeluarkan kata-kata apaun sambil mendengarkan semua cerita sahabatnya.
Akhirnya Ita meminta Gea untuk beristirahat karena kala itu sudah malam. Ita kembali ke kamarnya. Gea mulai memejamkan matanya.
Hari berikutnya sahabat Gea yang berkeluh kesah dengannya kembali menyiggung permasalahannya dengan kekasih Gea. Gea dengan langsung menjawab “kawan, kamu tau kalau aku sebenarnya lebih sakit dari yang kamu rasakan? Kamu tau aku lebih kecewa dari apa yang kamu rasakan? Aku hanya berusaha menjaga supaya semua tetap baik. tolong maafkan kasihku, maafkan aku sahabatmu”.
Dia juga langsung menirimkan pesan ke kekasihnya, “kasih, sahabatku bercerita kepadaku tentang sakit hatinya dan kekecewaannya terhadap kekasihku, aku bisa apa?”, “kasih, apakah aku boleh bercerita kepada kekasihku bahwa saat ini aku lebih sakit dari apa yang ia ceritakan dan rasakan sekarang?”,”kamu tidak perlu menjawab, aku terlalu mempercayaimu”. Dia teringat point ke 36 yang ditulisnya “setiap  kesalahan patut untuk diberi kesempatan untuk memperbaikinya

Ita sahabat Gea berkata padanya. “Teman semua kata motivasimu aku akui itu benar. Aku terlalu heran kamu bisa melakukan apa yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Menurutku kamu hebat. Tapi, apakah aku boleh memberikan kalimat motivasiku kepadamu teman?”,“orang hebat adalah orang yang mulai sekarang mempertimbangkan perasaannya sendiri, orang yang hebat bukan dia yang hanya bisa memberikan hal terbaik untuk orang lain, tapi juga untuk dirinya”. “Aku percaya kalau kamu adalah orang hebat itu kawan”. Gea tersenyum dan berkata, “aku tidak akan pernah mewujudkan cita-citaku nanti untuk menjadi orang hebat kawan tanpa banyak pembelajaran”. Keduanya berpelukan____ 

#Rifana Jita Ridyawati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar